Struktur Teks Cerita Sejarah
Struktur Teks Cerita Sejarah – Strukturnya adalah Orientasi, insiden atau urutan kejadian, dan reorientasi.
Apa yang dimaksud Teks cerita sejarah ?
Jelaskan struktur teks cerita sejarah?
Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, jenis-jenis, cara teknik kepenulisan dan langkah membuat teks cerita sejarah beserta contohnya.

Daftar Isi
Struktur Teks Cerita Sejarah
Pengertian Teks Cerita Sejarah
Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan dan menceritakan tentang fakta dan kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu yang mempunyai nilai sejarah.
Definisi lainnya yaitu teks cerita yang berdasarkan catatan-catatan peristiwa masa lampau dikembangkan berdasarkan bukti bukti yang ditemukan yang nantinya menjadi teks kenyataan sejarah.
Ciri – Ciri Teks Cerita Sejarah
Adapun ciri-ciri yang dimiliki oleh teks sejarah, diantaranya:
- Disajikan secara kronologis atau urutan peristiwa atau urutan kejadian.
- Bentuk teks cerita ulang (recount)
- Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.
- Sering menggunakan konjungsi temporal.
- Isi berupa fakta.
Struktur Teks Cerita Sejarah
Harus terdapat 3 struktur berikut ini untuk membuat teks sejarah yang baik yaitu :
Orientasi
Pada bagian ini berisi tentang pengenalan atau pembukaan dari teks cerita sejarah. Biasanya berisi mengenai penjelasan singkat dari suatu peristiwa yang diceritakan.
Insiden atau Urutan Kejadian
Pada bagian ini berisi mengenai rekaman peristiwa sejarah yang terjadi yang disampaikan menurut urutan kejadian atau waktu dari awal kejadian hingga sampai pada akhir kejadian tersebut. Bagian ini merupakan bagian pokok dari teks cerita sejarah yang biasanya dituliskan secara rinci dan mendetail sehingga para pembaca akan lebih memahami hal apa sebenarnya yang terjadi pada masa lalu.
Reorientasi
Merupakan bagian akhir dari teks tersebut. Biasanya pada bagian ini berisi mengenai komentar pribadi dari si penulis itu sendiri mengenai kejadian yang ditulisnya. Namun ada juga beberapa teks cerita sejarah yang tidak menambahkan bagian penutup ini. Itu sah-sah saja karena bagian ini hanya sebagai opsi atau pilihan saja.
Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
Ciri kebahasaan teks cerita sejarah ditandai dengan adanya pronomina atau kata ganti, kata-kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, adanya kata kerja (verba) material, dan konjungsi (kata penghubung) temporal. Untuk lebih jelasnya bisa sobat lihat dibawah ini.
- Pronomina (kata ganti)
merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung.
- kata ganti orang pertama tunggal, misalnya : saya, aku, beta, sahaya ;
- kata ganti orang pertama jamak, misalnya : kami, kita ;
- kata ganti orang kedua tunggal, misalnya : kamu,engkau, kau, anda, dikau ;
- kata ganti orang kedua jamak, misalnya : kalian
- kata ganti orang ketiga tunggal, misalnya : dia, ia, beliau, -nya
- kata ganti orang ketiga jamak, misalnya : mereka
- Frasa adverbial
merupakan kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat.
- Verba material
adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan suatu aktivitas yang menggunakan fisik dalam melakukannya, misalnya membaca, melempar, mendorong, dan lainnya.
- Konjungsi Temporal (kata sambung waktu)
berguna untuk menata urutan-urutan peristiwa yang diceritakan, teks cerita sejarah banya memanfaatkan konjungsi (kata penghubung) temporal. Contohnya yaitu “kemudian”, “setelah”, “lalu” dan lainnya.
kalimat yang terdiri atas dua kalimat atau lebih yang digabungkan menjadi satu kalimat .
kalimat :
Pada akhirnya, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dalam konverensi
Ket. S P O ket.
yang diadakan di Den Haag.
Ket.
Cara Teknik penulisan Teks Cerita Sejarah :
- Kejadian-kejadian diceritakan dalam urutan kronologis dari awal sampai akhir. Beberapa peristiwa juga perlu diatur menurut urutan kronologis.
- Dari sekelompok fakta (peristiwa) perlu ada penentuan fakta kausal (penyebab) – fakta peristiwa – fakta penyebab.
- Bila uraian berupa deskriptif – naratif, maka perlu ada proses serialisasi, yaitu mengurutkan peristiwa-peristiwa berdasarkan prinsip-prinsip diatas.
Jenis – Jenis Teks Sejarah
Sejarah Fiksi
Novel adalah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, umumnya dalam bentuk cerita. Penulisnya disebut novelis
Cerpen adalah cerita pendek berbentuk prosa naratif fiktif. Cenderung padat dan langsung pada tujuan nya dibandingkan dengan karya fiksi lainnya yang umumnya lumayan panjang.
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh sebagian orang merupakan sesuatu yang benar-benar terjadi.
Roman adalah jenis karya sastra berbentuk prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan jiwa masing-masing. Roman bisa juga disebut kisah percintaan
Sejarah Non-Fiksi
Biografi adalah keterangan kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain.
Autobiografi adalah kisah atau keterangan hidup yang ditulis oleh orang itu sendiri.
Cerita Perjalanan adalah teks yang menceritakan tentang perjalanan.
Catatan Sejarah adalah teks yang menceritakan fakta atau kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang sesuatu mempunyai nilai sejarah.
Perbedaan Sejarah Fiksi dan Non-Fiksi
Sejarah Fiksi :
- Jalan cerita disusun berdasarkan dunia nyata.
- Gambaran kehidupan batin seorang tokoh lebih dalam.
- Pengembangan karakter tokoh tidak sepenuhnya terungkap.
- Menyajikan kehidupan sesuai pandangan pengarang.
Sejarah Non-Fiksi :
- Tersusun oleh fakta yang objektif.
- Gambaran kehidupan tokoh ditulis lebih lengkap berdasarkan fakta.
- Menyajikan kehidupan sesuai data dan fakta.
Fungsi Teks Cerita Sejarah
- Fungsi rekreatif, memberikan rasa gembira dan senang kepada pembaca
- Fungsi inspiratif, memberikan inspirasi, imajinasi, dan kreatifitas untuk keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara untuk lebih baik lagi
- Fungsi intruktif, sebagai alat bantu dalam pembelajaran
- Fungsi edukatif, dapat dijadikan petunjuk dan pelajaran kehidupan bagi manusia dalam berperilaku
Langkah Menyusun Teks Cerita Sejarah
Menurut Kosasih (2017) berikut adalah beberapa langkah untuk menyusun atau menulis teks sejarah menurut.
- Tentukan tema. Sejarah apa yang akan digunakan sebaga latar dan penyokong utama dari teks cerita sejarah?
- Buat kerangka sejarah terlebih dahulu dan dapat disusun dengan secara: a) kronologis, b) sebab akibat, c) tindakan tokoh, d) urutan tempat, e) rentetan peristiwa
- Cari literatur, sumber sejarah, buku, dan media yang relevan lainnya untuk mengumpulkan fakta-fakta sejarah.
- Kembangkan menjadi teks sejarah dahulu jika diperlukan, kemudian tuangkan sejarah tersebut dalam cerita sejarah yang diinginkan sesuai dengan imajinasi.
- Cermati kembali teks cerita sejarah yang disusun, baik itu struktur , isi ataupun kaidah kebahasaanya.
Contoh Teks Cerita Sejarah dan Strukturnya
Contoh Teks Sejarah Non Fiksi
Contoh di bawah ini merupakan sejarah berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi namun dikemas melalui teks narasi berupa teks cerita sejarah non fiksi.
Kekalahan Kerajaan Malaka
Pengenalan
Malaka merupakan salah satu pusat perdagangan rempah di Asia yang sangat besar dan ramai. Kapal-kapal perdagangan dari Gujarat, Bengali, Persia, dan Negara lainnya berdatangan ke Malaka untuk berdagang. Hal tersebut menjadikan kerajaan Malaka semakin makmur dan berkembang.
Namun, hal tersebut pula yang menyebabkan negara lain tertarik dengan potensi yang dapat dihasilkan oleh jalur perdagangan Malaka. Salah satu negara yang tertarik adalah Portugis. Maka Portugis pun merencanakan dan melakukan ekspedisi laut menuju Malaka.
Pengungkapan Peristiwa (berisi: konflik & komplikasi)
Konflik
Kedatangan Portugis ke wilayah Malaka langsung menimbulkan kecurigaan rakyat Malaka. Hal tersebut dikarenakan mereka datang berbondong-bondong atas nama negaranya, bukan atas nama perseorangan seperti pedagang lainnya. Pedagang tidak mungkin membawa armada sebesar dan sekokoh itu untuk melakukan transaksi jual beli di tanah nusantara.
Kapal-kapal yang berdatangan pun bukan kapal sembarangan apalagi kapal dagang. Kapal yang mereka bawa ke perwira Malaka merupakan kapal perang yang diperlengkapi dengan meriam-meriam besar yang siap untuk ditembakkan kapan saja.
Armada Portugis yang datang pertama kalinya di perairan Malaka dipimpin oleh Diego Lopez de Sequcira. Mereka datang dengan alasan untuk berdagang ,bahkan pimpinan mereka pun datang meminta izin kepada Sultan Mahmud Syah. Namun permintaan tersebut ditolak karena rakyat dan Sultan Mahmud Syah telah mengetahui tujuan sebenarnya dari Portugis. Yakni, untuk menguasai jalur perdagangan di perairan Malaka.
Komplikasi
Akhirnya, rakyat Malaka yang curiga segera menyerang armada Portugis. Kemudian, serangan tersebut dijadikan alasan oleh Albuquerque, pemimpin pasukan Portugis, untuk mengadakan serangan balasan. Perang berlangsung dengan cukup lama, sangat dahsyat dan menelan banyak korban di kedua belah pihak.
Penutup
Pertempuran demi pertempuran dilalui dan pada akhirnya Kerajaan Malaka tidak mampu menahan serangan Portugis yang bertubi-tubi. Sayangnya kerajaan dan rakyat Malaka tidak dapat berkutik karena harus menghadapi persenjataan Portugis yang jauh lebih modern.
Pada akhirnya Malaka berhasil ditaklukkan oleh Portugis pada tahun 1511. Sultan Malaka terpaksa melarikan diri ke Pulau Bintan. Meskipun begitu, perlawanan rakyat Malaka tidak berhenti disana saja. Perlawanan rakyat terus berjalan meskipun dalam skala kecil dan bersifat local saja.
Contoh Teks Cerita Sejarah Fiksi
Jaka Tingkir adalah tokoh nyata yang ada dalam sejarah tetapi sering dikaitkan dengan berbagai cerita fantasi. Dikatakan bahwa Jaka tingkir memilki kesaktian berupa kekuatan magis yang tidak dapat dilakukan oleh kebanyakan kesatria lain.
Garis Keturunan Tingkir
Bukit Borobudur tampak lebih muram dari biasanya. Di tepian jalannya terlihat sosok seorang pemuda yang sedang berjalan menuju ke jalan setapak. Jalan setapak yang akan membawanya ke sungai yang biasa digunakan oleh warga sekitar untuk mencuci dan membersihkan diri.
Pemuda itu tampak bermuram pula, mengenakan selempang yang menopang belati kecil dan keris di punggungnya. Langkah kecil kaki pemuda itu akhirnya mengantarnya ke tepian sungai tujuannya. Ia kemudian lekas melepas alas kakinya dan duduk di atas batu lalu mencemplungkan kakinya ke dalam riak air sungai.
Konflik
Namun, tanpa sepengetahuannya, dua orang asing tengah membuntutinya dari semenjak ia melewati bukit Borobudur. Kedua orang itu tampak mengendap-endap dan memperhatikan setiap gerak-gerik pemuda muram itu. Mereka berdua adalah Arya Penangsang dan Ken Arok, utusan dari kerajaan.
Mereka berdua ditugaskan untuk membuntuti orang-orang mencurigakan yang baru menginjakkan kakinya di tanah Jawa. Ketika pemuda itu tengah melepaskan sabuk pinggang dan perlengkapan kesatrianya, dua orang mencurigakan itu pun lekas bereaksi.
Klimaks/Komplikasi
“Pusaka dan jimatnya sedang dilepas, saya pikir ini adalah kesempatan kita kisanak” bisiknya. Arya Penangsang hanya membalasnya dengan anggukan kepala. Tak lama mereka berdua berlari dan berusaha menerkam pemuda itu dengan ajian mematikan. Namun, seketika itu pula petir menyambar dan mereka berdua terpental jauh ke belakang.
“Ajian apa ini?” Arya Penangsang bertanya sambil menahan kesakitan. “Tidak mungkin, “ balas Ken Arok. “Ia mampu mengeluarkan ajian tanpa jimat apalagi pusaka” Arya Penangsang keheranan. “Apakah menurut kisanak juga, ia adalah…”. “Ya, tidak salah lagi, ia pasti garis keturunan sakti”. “Tapi keturunan siapa ki?” Ken Arok bertanya kembali. “Petir sebesar itu, hanya keturunan sakti Jaka Tingkir yang mampu mengeluarkannya”.
Penutup
Tanpa panjang lebar mereka berdua memutuskan untuk berlari menjauh dari pemuda itu. Pemuda yang ternyata merupakan darah keturunan sakti dari Jaka Tingkir. Mereka berdua berhasil melarikan diri dan membawa berita mengenai keberadaan garis keturunan Jaka Tingkir ke kerajaan. Dapat ditebak bahwa penyerangan ini bukanlah upaya akhir dari usaha penaklukan semua garis keturunan sakti oleh Majapahit.
Nah itulah pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, jenis-jenis, cara teknik kepenulisan dan langkah membuat teks cerita sejarah beserta contohnya. Semoga membantu!
- Zaman Mesozoikum - 17 Desember 2021
- Huruf Kapital - 25 November 2021
- Fungsi Penggunaan Huruf Kapital - 24 November 2021