Syair
Syair – Merupakan bentuk karya sastra Indonesia lama yang berasal dari Persia atau Arab. Kami akan menjelaskan pengertian, ciri-ciri, jenis, beserta contoh dari Syair. Simak baik-baik yaa!

Daftar Isi
Syair
Pengertian Syair
Syair merupakan bentuk karya sastra Indonesia lama yang berasal dari Persia atau Arab. Syair memiliki karateristik sendiri. Ada beberapa ciri-ciri syair yang mudah dikenali.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, syair diartikan sebagai puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris dan mempunyai akhir bunyi yang sama.
Adapun secara istilah, kata atau istilah ‘syair’ berasal dari bahasa Arab, yaitu Syi’ir atau Syu’ur yang berarti ‘perasaan yang menyadari’.
Syair di dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi dalam perkembangannya, syair ini telah mengalami perubahan dan modifikasi sehingga syair didesain sesuai keadaan dan situasi yang terjadi.
Syair terkenal sebagai media untuk mengungkapkan isi hati tentang suatu peristiwa, kejadian, seseorang, atau perasaan.
Untuk lebih memahami tentang syair, perlu membaca pengertian para ahli, ciri-ciri, jenis jenis syair hingga contohnya.
Unsur-Unsur Syair
Unsur Intrinsik Syair
1. Tema, merupakan ide pokok yang ingin penyair sampaikan dengan melalui syairnya kepada para pembaca. Tema yang digunakan oleh sang penyair, beragam. Contohnya seperti tentang kemanusiaan, agama, alam, keindahan, pendidikan, budi pekerti, dan lain sebagainya.
2. Perasaan, merupakan sesuatu yang ingin penyair utarakan/ungkapan yang berupa ciri khasnya, cara pandang, karakter, dan lain sebagainya.
3. Nada, suatu intonasi atau penekanan dalam isi syair yang dapat berupa mengejek, menasihati, bergurau, bergembira, mengkritik, berbelas kasihan serta sebagainya.
4. Amanat, merupakan suatu pesan atau nasihat yang ingin penyair sampaikan kepada tiap-tiap pembaca. Umumnya pesan di dalam syair ditafsirkan sendiri oleh pembaca sesuai pemahaman pembaca.
Unsur Ekstrinsik Syair
1. Latar belakang kehidupan penyairnya.
2. Pendidikan penyair.
3. Latar belakang budaya dan sosial.
4. Adat atau kebiasaan masyarakat setempat.
Ciri-Ciri Syair
1. Terdiri dari 4 baris
Ciri-ciri syair yang pertama adalah terdiri dari empat baris. Syair bisa teridiri dari beberapa bait. Namun, di tiap baitnya, syair harus terdiri dari empat baris.
Contohnya adalah syair karya St. Takdir Alisjahbana:
Berhentilah kisah raja Hindustan (baris 1)
Tersebutlah pula suatu perkataan (baris 2)
Abdul Hamid Syah paduka Sultan (baris 3)
Duduklah baginda bersuka-sukaan (baris 4)
Penggalan syair di atas menunjukkan jumlah baris dalam syair, yaitu sebanyak empat baris.
2. Tiap baris terdiri dari empat-enam kata
Ciri-ciri syair selanjutnya adalah terdiri dari enam sampai enam kata dalam tiap barisnya. Berikut contohnya:
Paksi / Simbangan /konon / namanya (4 kata)
Cantik / dan / manis / sekalian / lakunya (5 kata)
Matanya / intan / cemerlang / cahayanya (4 kata)
Paruhnya / gemala / tiada / taranya (4 kata)
3. Tiap baris terdiri atas delapan-12 suku kata
Tiap baris syair memiliki delapan sampai 12 suku kata. Suku kata merupakan jumlah gabungan satu atau lebih huruf konsonan dan satu huruf vokal. Sebagai contoh, kata kamus terdiri dari dua suku kata: ka dan mus. Berikut contohnya:
Ter/bang/nya/ Sim/bang/an ber/pe/ri/-pe/ri/ (11 suku kata)
Lin/tas/ di/ Kam/pung/ Ba/yan/ Jo/ha/ri/ (10 suku kata)
Ter/li/hat/lah ke/pa/da/ pu/tri/nya/ Nu/ri/ (12 suku kata)
Mu/ka/nya/ ce/mer/lang/ ma/nis/ ber/se/ri/ (11 suku kata)
4. Semua baris adalah isi
Berbeda dengan pantun yang memiliki sampiran di dua awal barinya, syair hanya terdiri dari isi dalam empat barisnya. Ciri-ciri syair inilah yang membedakannya dengan pantun dan puisi lama lainnya.
Tiap baris dalam syair biasanya menyampaikan cerita atau pesan. Berikut contohnya:
Bermula kisah kita mulai
Zaman dahulu zaman bahari
Asal mulanya sebuah negeri
Timbulnya kerajaan Raja di Candi
Kerajaan bernama Negara Dipa
Raja pertama Empu Jatmika
Putra tunggal Mangkubumi dengan Sitira
Asal Negeri Keling di Tanah Jawa
Mangkubumi saudagar kaya
Kerabat raja yang bijaksana
Berputera seorang elok rupanya
Empu Jatmika konon namanya
5. Memiliki rima akhir a-a-a-a
Ciri-ciri syair lainnya adalah memiliki rima atau akhiran a-a-a-a tiap barisnya. Ini berbeda dengan ciri pantun yang memiliki rima a-b-a-b. Contoh:
Paksi Simbangan konon namanya
Cantik dan manis sekalian lakunya
Matanya intan cemerlang cahayanya
Paruhnya gemala tiada taranya
6. Berisi cerita atau pesan
Syair biasanya berisi tentang sebuah cerita atau kisah yang mengandung unsur mitos, sejarah, agama/filsafat, atau rekaan belaka. Syair juga bisa berisi petuah atau nasihat bijak.
Jenis-Jenis Syair
Syair Panji
Syair panji merupakan syair pelipur lara. Syair ini biasanya bertema kisah pengembaraan dan peperangan. Dalam syair panji terdapat unsur kisah percintaan.
Syair Romantis
Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara hikayat maupun cerita rakyat.
Syair Kiasan
Syair kiasan menyampaikan pesan dalam bentuk kiasan. Syair ini disebut juga syair binatang dan bunga-bungaan. Isinya merupakan sindirian atau kiasan terhadap suatu peristiwa.
Syair Sejarah
Syair sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan.
Syair Agama
Syair Agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat, yaitu syair sufi, syair tentang ajaran Islam, syair riwayat cerita nabi, dan syair nasihat.
Contoh Syair
1. Contoh Syair Kehidupan
Jika engkau sedang bersedih
Jangan sedih terlalu berlebih
Jika engkau sedang bahagia
Jangan sampai engkau jemawa
Jika hidup hanya sekadar hidup
Seekor kera juga sanggup
Jika kerja hanya sekadar kerja
Kerbau juga sanggup melakukannya
2. Contoh Syair Cinta
Siapa telah menanam cinta
Dalam jiwa serta raga
Membuatku gundah gulana
Resah gelisah selalu kurasa
Siapa telah mengukir nama
Menggurat hebat dalam jiwa
Terbakar hati karena asmara
Mengapa kau menabur cinta
Saat kita akan berpisah
Rasa bergelora dalam dada
Akankah menyatu kita berdua
Mungkin inilah takdir cinta
Berliku-liku membawa cerita
Akan terkenang sepanjang masa
Akan abadi selama-lamanya.
3. Contoh Syair tentang Pendidikan
Dengarlah wahai anakanda
Rajinlah belajar sepanjang masa
Ilmu tiada pernah habis dieja
sebagai bekal sepanjang usia
Dengan ilmu engkau terjaga
Dari suramnya waktu dan masa
Cemerlang akan senantiasa
Menyinari dirimu di masa dewasa
Oleh: Gina Hayana
4. Syair Kiasan
Dia telah masuk mengukir sebuah nama
Terlukis di dalam sebuah jiwa
Membuat rindu selalu membara
Hati terbakar penuh dengan asmara
Dia telah dapat menanam tentang cinta
Masuk di dalam hati dan jiwa
Membuat gundah bagi setiap orang yang mengalaminya
Gelisah dan resah yang akhirnya selalu dirasa
Tak perlu menabur tentang cinta
Karna hanya akan membuat hati luka
Jika pada akhirnya kita tak mungkin bersama
Tak seperti tentang janji kita saat berdua
Jaga janji agar tetap selalu setia
Jaga hati agar tidak muda tergoda
Agar hubungan kita tetap terjaga
Keindahan itu yang hanya dapat terasa
Cinta yang membakar jiwa
Membuat kedua insan saling terlena
Ingatlah selalu kita pada yang maha Kuasa
Agar hati tak berbuat dosa
5. Syair Burung Nuri Karya Sultan Badaroedin
Paksi Simbangan konon namanya
Cantik dan manis sekalian lakunya
Matanya intan cemerlang cahayanya
Paruhnya gemala tiada taranya
Terbangnya Simbangan berperi-peri
Lintas di Kampung Bayan Johari
Terlihatlah kepada putrinya Nuri
Mukanya cemerlang manis berseri
Simbangan mengerling ke atas geta
Samalah sama berjumpa mata
Berkobaran arwah leburlah cinta
Letih dan lesu rasa anggauta
Sumber: Pendidikan, DosenBahasa
6. Syair Cinta
Dengan bismillah permulaan warkat
Diambil kertas kalam diangkat
Pena dan tinta jadi serikat
Menyampaikan hakikat dengan hasrat
Pena menyelam dawat menyambut
Terbentang kertas putih umbut
Kalam menari kata disebut
Jejak terbentang sebagai rambut
Awal mulanya surat direka
Kenangan menyerang tidak berjangka
Siang malam segenap ketika
Wajah Adinda rasa di muka
Surat inilah pengganti diri
Datang menjelang muda bestari
Duduk berbincang berperi-peri
Melepas rindu hati sanubari
7. Syair Kehidupan
Hidup di dunia untuk sementara waktu
Jadi jangan sia-siakan
Lakukan yang baik selagi bisa
Sedangkan kehidupan terkandung di dalam tubuh
Pencobaan hidup itu berat
Mari kita bertahan hidup
Jangan sampai roboh
Melalui cobaan hidup yang berat
Masih di ranah dunia
Lakukan yang baik dengan sekuat tenaga
Sehingga nanti saat nyawa saya hilang
Kami tidak menyesal dan kami kecewa
Memiliki kepemimpinan dalam hidup
Agar Anda tidak tersesat begitu saja
Beginilah cara kita bisa bertahan
Baik di dunia maupun di akhirat
Jangan biarkan dunia membuai Anda
Yang penuh dengan nikmat yang mematikan
Saat Anda terlena
Jadi Anda hampir tidak bisa melepaskan diri darinya
Hidup itu seperti roda yang berputar
Terkadang naik, terkadang turun
Terkadang kenyang, terkadang lapar
Terkadang bahagia, terkadang sulit
Hidup di dunia ini adalah penjara
Bagi orang yang bertakwa
Kehidupan di bumi adalah surga
Bagi mereka yang menyangkal Dia
Nah itu adalah penjelasan singkat tentang pengertian syair, ciri-ciri, jenis, beserta contohnya. Semoga Membantu!
- Zaman Mesozoikum - 17 Desember 2021
- Huruf Kapital - 25 November 2021
- Fungsi Penggunaan Huruf Kapital - 24 November 2021